Kamis, 29 Oktober 2009

Enkripsi sebagai keamanan jaringan

        Pada saat – saat ini informasi sangatlah penting oleh karena itu penting untuk menjaga agar kerahasiaan informasi tetap terjaga dan aman salah satunya adalah dengan enkripsi. Enkripsi dibentuk berdasarkan suatu algoritma yang akan mengacak suatu informasi menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca dan dimengerti oleh mata manusia. Sedangkan untuk mengembalikan agar informasi tersebut dapat dibaca kembali, digunakan dekripsi. Algoritma kriptografi yang digunakan dalam enkripsi dan dekripsi ini sering disebut dengan cipher.

        Informasi yang akan diamankan dalam format yang dapat dibaca sebelum terjadinya enkripsi disebut plaintext ataupun dapat disebut juga sebagai cleartext. Informasi yang dihasilkan dari enkripsi dalam format yang tidak dapat dibaca dan dimengerti oleh mata manusia disebut ciphertext. Untuk melakukan enkripsi-dekripsi tergantung dari jenis kriptografi yang digunakan. Ada kriptografi yang membutuhkan sebuah kunci yang sama untuk enkripsi dan dekripsi, ini disebut kriptografi simetris seperti pada gambar 1 dan ada kriptografi yang membutuhkan dua kunci yang berbeda, ini disebut dengan kriptografi asimetris seperti gambar 2.


  Gambar 1. Proses enkripsi-dekripsi dalam algoritma kunci simetri



Gambar 2. Proses enkripsi-dekripsi dalam algoritma kunci asimetris

          Kriptografi merupakan kumpulan teknik untuk mengkode data dan pesan sedemikian sehingga data dan pesan tersebut dapat disimpan dan ditransmisikan dengan aman.

          Berikut ini beberapa terminologi dasar dari kriptografi serta hal-hal yang berkaitan dengan terminologi tersebut :
1. Kriptografi dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan komunikasi meskipun komunikasi tersebut  dilakukan dengan media komunikasi yang sangat tidak aman (misalnya internet). Kriptografi juga dapat digunakan untuk mengenkripsi file-file sensitif, sehingga orang lain tidak dapat mengartikan data-data yang ada.

2. Dengan menggunakan kriptografi, maka sangat mungkin untuk memverifikasi asal data dan pesan yang ada menggunakan tanda tangan digital (digital signature).

3. Kriptografi dapat digunakan untuk memberikan jaminan integrasi data serta menjaga kerahasiaan.

          Kriptografi menggunakan transformasi data sehingga data yang dihasilkan tidak dapat dimengerti oleh pihak yang tidak berkepentingan. Transformasi ini memberikan solusi pada dua macam masalah keamanan data, yaitu bahwa data yang dikirimkan hanya dapat dimengerti informasinya oleh penerima yang sah atau berhak. Sedangkan keotentikan mencegah pihak ketiga untuk mengirimkan data yang salah atau mengubah data yang dikirimkan.

Tujuan dari sistem kriptografi, yaitu :
1. Message Integrity, yaitu memberikan jaminan untuk tiap bagian bahwa pesan tidak akan mengalami perubahan dari saat data dibuat/dikirim sampai dengan saat data tersebut dibuka.

2. Confidentiality, yaitu memberikan kerahasiaan pesan dan menyimpan data dengan menyembunyikan informasi lewat teknik-teknik enkripsi.

3. Authentication, yaitu memberikan dua layanan. Pertama mengidentifikasikan keaslian suatu pesan dan memberikan jaminan keotentikannya. Kedua untuk menguji identitas seseorang apabila ia akan memasuki sebuah sistem.

4. Non-repudiation, yaitu memberikan cara untuk membuktikan bahwa suatu dokumen datang dari seseorang apabila ia mencoba menyangkal memiliki dokumen tersebut.

1 komentar:

  1. terkait dengan penerapan enkripsi, bisa diunduh artikel berikut http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2274/1/01-03-010-Penerapan%5BRangga%5D.pdf

    BalasHapus